Tips for Vlogging dengan Budget Mepet
Daftar Isi
Pengin menekuni vlog tapi budget mepet? Kalem aja, tenangkan dirimu. Saya ada tips for vlogging atau ide buat kamu yang ingin menggeluti bidang ini dengan dana ala kadarnya.
Sebelum melangkah lebih jauh, perlu diketahui inti dari apa yang kamu sebut vlog. Vlog, menurut saya adalah sebuah upaya mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam bentuk video. Kemudian video dokumentasi tersebut disebarkan melalui sosial media. Sedangkan sosial media yang sangat pas untuk aktifitas ini adalah Youtube.
Youtube itu sendiri, kalau kamu suka ngedownload dari sosmed ini, resolusinya berkisar di angka 720p. Jarang saya mendapat file video yang resolusinya diatas angka tersebut. Bukannya tidak ada, hanya saja saya sangat jarang ketemu. Hal itu mungkin karena semua konten yang saya cari,kok ya kebetulan, memiliki resolusi segitu semua.
Tapi jika teman-teman pernah dan sering mengunduh konten dari Youtube dengan resolusi di atas 720p, kalau boleh, angka 720 kita jadikan sebagai “standar minimal”. Akur?
Berikutnya adalah kecenderungan penonton yang lebih menyukai Audio bagus di dalam video yang jelek daripada Audio buruk di dalam video yang bagus, setidaknya saya sendiri tidak menyukainya. Meski begitu, hal ini jangan dijadikan sebagai pembenar. Lantas kita tidak mengupgrade diri untuk belajar membuat video yang maksimal.
Berdasar pengalaman di atas, kita bisa berhitung kebutuhan basic (boleh disebut “sangat basic”) untuk menjadi vlogger. Bahwa menjadi vlogger tidak harus dengan budget segambreng serta gadget mentereng. Kita bisa melakukannya dengan gadget berikut ini.
Kamera Digital
Gadget ini saya letakkan pada nomor satu karena memang dialah tokoh utamanya. Alat perekam video inilah yang menjadi senjata utama para vlogger.
Kenapa Camera Digital? karena kamera jenis ini bisa dibilang “cukup” untuk diajak vlogging. Produk semisalnya adalah Samsung MV800. Memiliki layar touchscreen 3 inch flip (bisa dibuka ke atas), 5x optical zoom dan dibenamkan OIS (optical image stabilization). Hasil perekaman memiliki resolusi maksimal 720p yang itu berarti sudah mencukupi untuk diuplod di Youtube. Bisa dicolok power bank ketika kekurangan asupan daya, membuat camdig ini bisa menjadi partner tangguh pemburu konten vlogging.
Lebih-lebih, menggunakan camera digital untuk prosesi merekam gambar sudah menjadi kodrat gadget tersebut. Sesuai dengan fungsinya. Alat ini bisa sepenuhnya fokus pada tugasnya. Tidak terganggu dengan fungsi-fungsi lain, seperti yang ada pada ponsel misalnya.
Smartphone
Point nomor dua ini sebenarnya saya kurang merekomendasikan. Namun jika memang tidak ada budget untuk memboyong sebuah camera digital maka menggunakan smartphone bisa dipertimbangkan. Tentu saja pilihlah smartphone dengan spesifikasi kamera yang memadai. Namun harus tetap berada di zona “murah”.
Kenapa tidak saya rekomendasikan?
Hal ini terkait kinerja ponsel itu sendiri. Selama perekaman, ponsel tetap bekerja mencari sinyal telepon. Ia tetap mencari jaringan internet agar kamu tetap bisa dihubungi via WA, email, PM fesbuk dan lain sebagainya. Diakui atau tidak, proses tersebut jelas membuat ponsel bekerja lebih keras daripada saat tidak melakukan perekaman. Bisa jadi ponsel ngelag atau paling tidak membuat baterai menjadi lebih cepat habis.
Apalagi jika saat sedang recording tiba-tiba seseorang di luar sana menghubungi. Sedang asik cuap-cuap di depan kamera, ternyata ada notif masuk dan tentu saja suaranya terekam. “cting” kurang lebih begitu suaranya.
Jika hal tersebut bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, “not a big deal” kalau kata orang bule, silakan dieksekusi. “Toh Internetnya bisa dimatiin sebentar” mungkin begitu kira-kira.
Jika memang demikian, saya mungkin bisa beri ide dua ponsel dengan kamera yang “cukup memadai” dan berada di range harga yang kurang lebih sama. Xiaomi Redmi 5A dan Samsung Galaxy J2 Prime.
Handheld
Gunakan handheld agar proses perekaman lebih nyaman. Apalagi jika dilakukan ketika berjalan. Produk Handheld banyak tersebar di pasaran, misalnya Gorilla Pod. Produk ini bisa kamu gunakan di berbagai tempat. Di atas meja, di pagar besi, ranting kayu dan semisalnya.
Jika dirasa kurang tinggi, kamu bisa mengganti dengan tripod murah yang banyak di pasaran. Tripod pipa yang terbuat dari aluminium sepertinya sudah cukup memadai.
Mic Eksternal
Fungsi penggunaan mic di sini agar suara yang masuk ke dalam alat perekam adalah terfokus ke suara utama. Jika suara utama adalah suara kamu, berarti dalam hal ini fokusnya ke suara kamu. Tidak terganggu dengan adanya suara-suara lain.
Mic murah banyak tersebar di pasaran. Namun jangan asal murah lantas dicomot. Perhatikan juga panjang kabelnya. Kualitas hasil perekaman audionya perlu dipertimbangkan. Kalaupun ternyata apes dapet produk mic yang ngga bagus, jangan dibuang. Jadiin konten aja sekalian. Judulnya “Mic murah sekian ribu, layak beli?”
Atau mungkin kamu langsung beli beberapa mic dengan range harga yang berbeda. Tentu saja dengan merk yang berbeda pula. Niatnya untuk penggunaan pribadi, tapi tidak ada salahnya jika dijadikan konten. Beri judul “Versus, Pilih Merk 1, Merk 2 atau Merk 3 buat ngevlog murah”.
Kalau dipadukan antara kamera digital (camdig) dengan mic, maka saya tidak bisa memberi ide akan hal ini. Sebab biasanya camdig tidak ada input mic. Perpaduan yang paling pas justru menggunakan smartphone.
Memory Card
Lagi asik ngevlog tiba-tiba ngga cukup ruang penyimpanan. Yaelah, kasian amat yak.
Investasikan uangmu di memory card cadangan. Ngga perlu yang gede-gede. Empat Giga, delapan giga atau enam belas giga sudah mencukupi. Bukankah semakin gede memory card yang digunakan akan semakin berat proses ngebacanya, kalau pakai smartphone?
Software Video Editting
Cari software yang gratisan. Saya bukan vlogger tapi jika lagi pengen belajar video saya menggunakan Filmora. Kalau terkendala karena tidak bisa menghilangkan watermark Filmora yang segede gaban di tengah video, kamu bisa mencoba Windows Movie Maker.
Tidak perlu trik canggih untuk menghasilkan video yang super duper keren. Sekedar trik Jumpcut juga sudah oke. Pelan-pelan belajar trik yang lain.
Saya kira, beberapa point yang sudah saya sampaikan di atas sudah bisa membuat kamu menjadi seorang vlogger pilih tanding yang bakalan menguasai jagad perYoutube-an. Syaratnya adalah konsistensi dan tetap belajar. Mengupgrade diri terus menerus.
Harga Item yang digunakan sebagai contoh
Kamu mungkin penasaran harga item yang saya sertakan sebagai ilustrasi di atas. Lantas buka tab baru dan mengetikkan kata kunci di laman Google.
Tidak perlu repot-repot. Biar saya carikan. Kalian tinggal baca saja. #dasarpemalas
Harga Samsung MV800 : Rp 1.500.000 (Kemarin. Ga taui kalo besok)
Harga Xiaomi Redmi 5A : Rp 1.000.000 (Flash Sale dulu. Ga tau besok)
Harga Samsung Galaxy J2 Prime : Rp 1.400.000 (Kemarin. Ga tau besok)
Harga Gorilla Pod : Antara Rp 50.000 hingga Rp 150.000. (Kemarin. Ga tau besok)
Harga Apurture A Lav Ez : Antara Rp 325.000 hingga Rp 350.000 (Kemarin. Ga tau besok)
Harga Boya BY M1 : Rp 215.000 (Kemarin. Ga tau besok)
Harga Memory Card : Sangat bervariasi. Ambil contoh ukuran 8GB dibanderol harga Rp 25.000.
Harga Windows Movie Maker : GRATIS
Untuk Microphone Eksternal, bisa juga mencari yang harganya di bawah 100 ribu. Murah meriah dengan fungsi yang sama. Meskipun mungkin kualitas rada beda.
Misal nih ya, beli MV800 + Gorilla Pod + Boya + Memory Card, maka dengan dana Rp 2.000.000 kamu sudah bisa mulai menapakkan kaki di panggung persilatan.
Selamat ngoceh.
baca juga : Gampang banget! Cara Download Video di Instagram PC Tanpa Aplikasi
This post was last modified on 06/06/2018 11:52